Selasa, 03 Maret 2020

Mengenal Fuse (Sekering)

Pengertian dan Fungsi Fuse (Sekering)  serta Cara Mengukurnya

 Sekering atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sekering adalah komponen yang dirancang sebagai pengaman dalam Rangkaian Elektronika maupun perangkat listrik. Fuse (Sekering) pada dasarnya terdiri dari kawat pendek yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus Listrik yang berlebihan atau terkait hubungan arus pendek (short circuit) di sebuah peralatan listrik / Elektronika. Dengan putusnya Sekering (sekering) tersebut, Arus listrik yang berlebihan tersebut tidak dapat masuk ke dalam Rangkaian Elektronika sehingga tidak merusak komponen-komponen yang dibutuhkan dalam rangkaian Elektronika yang dihasilkan. Karena fungsinya yang dapat melindungi peralatan listrik dan peralatan Elektronika dari kerusakan akibat arus listrik yang berlebihan, Sekering atau sekering juga sering disebut sebagai Pengaman Listrik.


Sekering (Sekering) terdiri dari 2 Terminal dan biasanya dipasang Seri dengan Rangkaian Elektronika / Listrik yang akan dilindungiinya dengan sekering (Sekering) terputus maka akan terjadi “Sirkuit Terbuka” yang berhubungan dengan aliran listrik agar tidak dapat mengalir masuk ke dalam Rangkaian yang dilindunginya.

Berikut ini adalah Simbol Fuse (Sekering) dan posisi pemasangan Fuse secara umum:
Simbol Fuse dan Cara pemasangan Fuse
Bentuk Fuse (Sekering) yang paling sering ditemukan adalah tabung (silinder) dan Pisau (Tipe Blade). Sekering yang berbentuk tabung atau silinder yang sering ditemukan di peralatan listrik Rumah Tangga sedangkan Sekering yang berbentuk Pisau (pisau) lebih sering digunakan di bidang Otomotif.
Nilai Fuse biasanya tertera pada badan Fuse itu sendiri atau diukir pada Terminal Fuse, nilai Fuse terdiri dari Arus Listrik (dalam satuan Ampere (A) atau miliAmpere (mA) dan Tegangan (dalam satuan Volt (V) atau miliVolt (mV)).
Dalam Rangkaian Eletronika Juga Listrik, Sekering atau Sekering ini sering dilambangkan dengan huruf  "F" .

Cara Mengukur Fuse (Sekering) dengan Multimeter Digital

Pada umumnya Fuse memiliki bungkusan transparan yang dibuat dari Kaca atau Plastik sehingga kita dapat melihat langsung apakah Kawat halus Fuse jadi putus atau tidak. Namun ada juga jenis Fuse yang bungkusannya menggunakan Kawat halus di sini sehingga kita sulit untuk melihat isi Fuse tersebut. Oleh karena itu, kita perlu mengukur Fuse dengan Multimeter untuk mengetahui apakah Fuse ini masih baik atau sudah terputus.
Berikut ini adalah cara untuk mengukur Fuse dengan menggunakan Multimeter Digital:
  1. Aturlah posisi Saklar Multimeter pada posisi Ohm (Ω)
  2. Hubungi Probe Multimeter pada masing-masing Terminal Fuse / Sekering seperti pada gambar berikut ini. Fuse atau Sekering tidak memiliki polaritas, jadi posisi Probe Merah dan Probe Hitam tidak dipermasalahkan.
  3. Tampilan nilai yang ditunjukan pada Tampilan Multimeter adalah “0” Ohm. Kondisi tersebut menandakan Fuse tersebut dalam kondisi baik (Pendek).
  4. Jika Tampilan Multimeter menunjukkan “Tak Terhingga”, maka Fuse tersebut dinyatakan telah putus atau terbakar.
Cara Mengukur Fuse / Sekering
Sekering yang sudah putus harus diganti dengan Sekering yang spesifikasinya yang sama. Jika Spesifikasi Fuse yang diganti tersebut berbeda, maka fungsi Fuse yang pengamanan ini tidak dapat digunakan secara maksimal atau tidak dapat dilindungi Rangkaian / Peralatan Elektronika atau peralatan listrik dengan baik

Teknik Memasang MCB


Langkah-langkah memasang MCB

1.Kalo bisa matikan listrik utama (MCB di Kwh Meter) Gak dimatikan juga gakpapa asalkan pakai Sandal dan punya nyali untuk megang kabel phasanya.
kalo beli MCB mending merk yang terkneal seperti Merlin Gerin,Hager,Abb,Chint, harganya dikisaran Rp.39.000-45.000.

2.Siapkan MCBnya

Cara Membaca Kodea di MCB:
a.Multi 9/mc45a : Adalah type dari MCB tersebut
b.C10 : Bisa dikatakan ampere yang tertera 10 Ampere
  10Ax220= 2200 Watt
c.230/400 V : Dapat berfungsi ditegangan 230 Volt sampai 400 Volt
d.4500|3 : Pemutusan hubugan singkat, dapat trip di 4500 ampere dalan waktu 3 detik
e.LMK: Merupakan Lembaga Masalah Kelistrikan (Yang menguji kualitas MCB)
f.SPLN108 : Standart PLN 108 adalah MCB ini telah lulus sertifikasi dari PLN
g.IEC: merupakan  International Electrotechnical Commission yang menguji kualitas MCB di tingkat internasional
h.1*|2 : jenis phase MCB jika hanya bertuliskan 1*|2 berarti single phase jika bertuliskan *1|2*3|4*|5 berarti bertpe 3 Phase

3.Lepas Kutub Phase


Sebelum itu lepaskan MCB lama.
Sebelum dipasang dengan MCB yang baru Longgarkan kutub Phase MCB dengan Obeng.


4.Sedikit dinaikan


MCB agak dinaikan sedikit pengaitnya, lalu bawahnya ditarik dan kaitkan dengan rel MCB hinggga terdengar suara "KLEEK"


5.Kencangkan Baut MCB sekuat mungkin (jangan sampai Longgar!!!!!)


Masukan kabel phase dan L2 kedalam lubang kutub MCB lalu Kencangkan baut MCB sekuat mungkin karena jika tidak, Kabel dapat panas dan akan berakibat fatal.

6.Coba Cek Lagi !!!


 



Coba cek lagi bagian MCB di kutub phase dan L2-nya 
setelah benar-benar kuat baru ON kan MCBnya


7.Coba test dahulu 




 Pastikan saat di on kan MCB tidak hangat/panas dibagian sisi MCB , jika MCB hangat/panas kemungkinan terjadi daya over , (daya melebihi kapasitas MCB)

 

Mengenal Macam Macam Power Tools

Macam-Macam Powertools Dan Fungsinya

  1. Bor (Drill) merupakan powertools yang befungsi untuk membuat lubang dengan diameter yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Pada umumnnya bor dihubungan dengan sumber daya listrik namun ada beberapa yang menggunakan baterai atau tekanan angin sebagai penggeraknya. 
  2. Gerinda (Grinder) merupakan powertools yang memiliki fungsi yang bermacam-macam. Berbagai macam fungsi tersebut diantaranya yaitu untuk meratakan suatu permukaan, manajamkan suatu alat, memotong atau membentuk suatu permukaan. Terdapat berbagai mata pisau gerinda untuk melakukan beberapa fungsi tersebut. Dari fungsinya terdapat beberapa jenis gerinda yaitu gerinda duduk (sit grinding), gerinda tangan (hand grinding), gerinda permukaan (surface grinding), gerinda potong (tool grinding), dan gerinda silindris (cylindrical grinding).
  3. Kunci Impact (Impact Wrench) merupakan powertools yang berfungsi untuk mengendorkan dan mengencangkan baut atau mur dengan lebih cepat atau efisien. Kunci impact dapat digunakan dengan momen pengencangan sesuai spesifikasi tenaga dari kunci impact itu sendiri. Artinya semakin besar kunci impact maka semakin besar juga momen pengencangannya dan sebaliknya. Kunci impact dapat bekerja apabila ada sumber tenaga yaitu pneumatik, namun ada beberapa yang menggunakan baterai atau listrik.
  4. Obeng Pneumatik (Pneumatic Screwdriver) merupakan powertools yang berfungsi untuk mengencangkan dan mengendorkan sekrup dengan momen kekencangan tertentu. Momen kekencangan obeng pneumatik bisa tinggi disesuaikan dengan tenaga dari alat itu sendiri. Sama seperti powertools yang lain, obeng pneumatik juga memilik sumber tenaga yaitu tekanan angin yang biasanya bersumber dari kompresor. 
  5. Air Chisel merupakan powertools yang berfungsi hampir sama seperti jack hammer yang bertugas untuk membuat lubang pada beton. Walaupun digunakan untuk membuat lubang pada beton, namun alat ini juga sering digunakan pada bidang otomotif untuk memutus baut yang tertinggal dan pekerjaan lain sebagainya. Air chisel juga membutuhkan sumber tenaga agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Diatas merupakan macam-macam powertools dan fungsinya. Powertools dapat bekerja apabila mendapat sumber tenaga baik dari listrik, pneumatik, ataupun hidrolik. Dalam penggunaan powertools harus disesuaikan dengan fungsinya agar dapat bekerja dengan baik.

Mengenal Jenis Jenis APD

Jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD)

Berikut ini adalah Alat-Pelindung Diri (APD) yang sering digunakan dalam Produksi Elektronika.

1. Alat Pelindung Kepala

alat pelindung kepalaTopi Pelindung
Helm atau Topi Pelindung yang digunakan untuk melindungi Pemakaian Topi Pelindung harus sesuai dengan lingkar kepala agar nyaman dan efektif melindungi pemakainya. Di Produksi Elektronika, Topi pelindung biasanya digunakan oleh Teknisi Mesin dan Petugas Gudang.
Ada 3 Jenis Helm berdasarkan perlindungannya terhadap listrik, yaitu:
  1.  Helm Tipe General (G) yang dapat melindungi kepala dari terbentur dan kejatuhan benda juga mengurangi bahaya aliran listrik yang bertegangan rendah hingga 2.200 Volt
  2.  Helm Tipe Electrical (E) yang dapat melindungi kepala dari terbentur dan kejatuhan benda juga mengurangi bahaya aliran listrik yang bertegangan tinggi hingga 22.000 Volt
  3. Helm Tipe Conductive (C) yang hanya dapat melindungi kepala dari terbentur dan kejatuhan benda tetapi tidak melindungi kepala dari paparan bahaya aliran listrik.

 Kacamata Pelindung

Kacamata Pelindung adalah alat yang digunakan untuk melindungi mata dari bahaya benda tajam, debu, partikel-partikel kecil, mengurangi sinar yang menyilaukan serta bahan kimia. Kacamata Pelindung terdiri dari 2 Jenis yaitu:
  1. Kacamata Keselamatan, kacamata hitam biasa, dan hanya bisa melindungi mata dari bahaya loncatan, partikel debu, partikel kecil dan pengurangan sinar yang menyilaukan. Biasanya dipakai pada Proses menyolder dan Proses Pemotongan Kaki Komponen.
  2. Kacamata Safety, Kacamata yang bentuknya menempel tepat pada muka. Dengan Safety Goggles, mata dapat terlindung dari bahaya percikan bahan kimia, sesegera mungkin, uap, debu dan loncatan benda tajam. Digunakan oleh Teknisi Mesin Produksi.

 Penyumbat Telinga (Ear Plug)

Penyumbat Telinga atau Ear Pluget digunakan untuk melindungi alat pendengaran yaitu telinga dari Intensitas Suara yang tinggi. Dengan menggunakan Ear Plug, Intensitas Suara dapat digunakan hingga 10 ~ 15 dB. Ear Plug biasanya digunakan oleh Pekerja yang bekerja di daerah produksi yang memiliki mesin tinggi seperti SMT (Surface Mount Technology) atau Mesin Produksi lainnya.

 Penutup Telinga (Ear Muff)

Penutup Telinga atau Ear Muff adalah alat yang digunakan untuk melindungi alat pendengaran dari Intensitas Suara yang tinggi. Ear Muff dapat mengurangi intensitas suara hingga 20 ~ 30dB. Ear Muff terdiri dari Head Band dan Ear Cup yang terbuat dari bantalan busa sehingga dapat melindungi bagian luar telinga (daun telinga). Ear Muff sering digunakan oleh Teknisi Mesin dan Generator (Genset).

 Topeng

Masker adalah alat yang digunakan untuk melindungi alat-alat pernafasan seperti Hidung dan Mulut dari bahaya bahaya seperti solder, debu dan bau bahan kimia yang ringan. Masker biasanya dibuat dari Kain atau Kertas. Masker umum dipakai di proses menyolder.

1.6. Respirator

Respirator adalah alat yang digunakan untuk melindungi alat-alat pernafasan seperti Hidung dan Mulut dari bahaya bahaya seperti solder, bau bahan kimia, debu, Uap, Gas serta Partikel Mist dan Partikel Fume. Respirator sering digunakan oleh Teknisi Mesin Solder, Pengecatan Operator (Pengecatan) dan Proses bahan Kimia lainnya.

2. Alat Pelindung Badan

celemek, alat pelindung tubuh
 Celemek
Celemek atau sering disebut dengan Celemek adalah alat pelindung tubuh dari bahan kimia dan suhu panas. Apron atau Celemek sering digunakan dalam proses persiapan bahan-bahan kimia dalam produksi seperti Grease, Oli, Minyak dan Perekat (perekat).

3. Alat Pelindung Anggota Badan

alat pelindung anggota badan

 Sarung Tangan (Sarung Tangan Tangan)

Sarung Tangan adalah perlengkapan yang bisa digunakan untuk melindungi tangan dari kontak bahan kimia, tergores atau sarung tangan terbuka yang menyentuh dengan benda runcing dan tajam. Sarung Tangan Biasanya digunakan pada proses persiapan bahan kimia, pemasangan komponen yang agak naik, proses pemasangan dan lain sebagainya. Jenis-jenis sarung tangan sebagai berikut:
  1. Sarung Tangan Katun, digunakan untuk melindungi tangan dari tergores, tersayat dan luka ringan.
  2. Sarung Tangan Kulit, digunakna untuk melindungi tangan dari tergores, tersayat dan luka ringan.
  3. Sarung Tangan Karet (Sarung Tangan Karet), digunakan untuk melindungi tangan dari kontak dengan bahan kimia seperti Oli, Minyak, Perekat dan Grease.
  4. Sarung Tangan Listrik, digunakan untuk melindungi tangan dari kontak dengan arus listrik yang bertegangan rendah sampai tegangan tinggi.

 Sepatu Pelindung

Sepatu Pelindung atau Sepatu Safety adalah perlengkapan yang digunakan untuk melindungi kaki dari kejatuhan benda, benda-benda tajam seperti kaca atau potongan baja, larutan kimia dan aliran listrik. Sepatu Pelindung terdiri dari baja diujungnya dengan dibalut oleh karet yang tidak dapat menghantarkan listrik. Sepatu Pelindung wajib digunakan oleh Teknisi Mesin dan Petugas Gudang.

Sejarah Kota Semarang

Sejarah Berdirinya Kota Semarang


Hasil gambar untuk gambar tugu muda semarang

Pangeran Made Pandan (Sunan Pandanaran I) tiba-tiba ditempatkan sebagai penyebar agama Islam oleh Kerajaan Demak pada akhir-akhir abad ke-15. Ketika masa Made Panda tiba, daerah Pragota tempat ia berdakwah menjadi semakin subur seiring dengan berjalannya waktu. Pada masa kesuburan inilah muncul sebuah pohon asam yang warnanya seperti arang, yang oleh masyarakat Jawa disebut Asem Arang, dan hal ini yang menjadikan Pragota berubah nama menjadi Semarang meskipun awalnya hanya menjadi gelar atau nama panggilan bagi daerah tersebut. Pendiri desa pertama daerah tersebut, Made Pandan diberi gelar Kyai Ageng Pandan Arang I dan dibuat sebagai kepala daerah. Ketika ia wafat, kepemimpinan berpindah tangan kepada putranya, dan diberi gelar Pandan Arang II dan nantinya mendapatkan gelar-gelar lain seperti Sunan Bayat, Ki Ageng Pandanaran, Sunan Pandanaran II, atau bahkan hanya Sunan Pandanaran.

Perkembangan Semarang pada masa pemerintahan Pandan Arang II mulai menunjukkan perubahan yang sangat drastis, dan perubahan ini menarik perhatian salah satu petinggi Pajang, yaitu Sultan Hadiwijaya. Mengingat daerah Semarang tersebut sudah memenuhi persyaratan untuk peningkatan daerah. Semarang kemudian diputuskan berubah menjadi Kabupaten pada tanggal 2 Mei tahun 1547 yang kebetulan pada waktu itu bertepatan dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad. Pengesahan daerah ini menjadi Kabupaten dilakukan oleh Sultan Hadiwijaya setelah sebelumnya melewati konsultasi panjang kepada Sunan Kalijaga, dimana kemudian tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai hari berdirinya kota Semarang.

Pada tahun 1678, Amangkurat II yang berasal dari Mataram berjanji untuk memberikan Semarang kepada pihak VOC. Perjanjian ini dibuat oleh Amangkurat untuk membayar hutang-hutangnya. Hingga ditahun 1705, akhirnya Semarang benar-benar diserahkan kepada pihak VOC sebagai imbalan setelah mereka membantu Pakubuwono I merebut Kartasutra. Mulai masa itu Semarang menjadi kota milik VOC yang kemudian berpindah tangan kepada pemerintah Hindia-Belanda. Pada tahun 1906 melalui Stanblat no. 120 dibentuklah pemerintahan kota besar dengan Burgemeester sebagai pemimpinnya, ia masih terus mengikuti Belanda sebelum kepemimpinannya berakhir pada tahun 1942 dikarenakan Jepang tiba di Indonesia.

Kebijakan yang telah diterapkan oleh Kota Semarang akhirnya berganti setelah kependudukan Jepang di Indonesia dimulai, sebab oleh Jepang pimpinan daerah diubah menjadi dibawah pimpinan pihak militer Jepang (Shico) yang didampingi dua wakil (Fuku Shico) dimana salah satunya adalah orang Jepang dan yang lainnya adalah orang Indonesia. Beberapa saat setelah proklamasi kemerdekaan terjadi, tepatnya pada tanggal 15 hingga 20 Oktober tahun 1945, beberapa tentara Jepang yang ada di Semarang bersikeras tidak mau memberikan kontrol akan kota tersebut kepada pasukan kemerdekaan. Akhirnya perang yang memperoleh sebutan Pertempuran Lima Hari ini memakan beberapa korban, dimana salah satu yang tewas adalah seorang dokter muda berbakat yang bernama dr. Kariadi. Tokoh-tokoh kunci pada perang ini adalah:

dr. Kariadi

Mayor Kido


Kasman Singodimejo

Sejarah berdirinya kota Semarang meskipun diwarnai merah darah karena pertempuran 5 hari, tetaplah menjadi bagian sejarah Indonesia. Demi memeringati kejadian tersebut, dibangunlah Tugu Muda yang diharapkan berperan sebagai pengingat kepada masyarakat Semarang tentang kejadian perang di masa lalu. Tugu ini dibangun pada tanggal 10 November 1950 dan diresmikan pada 20 Mei 1953.

Cara Menyolder



Cara Menyolder Kabel Dengan Baik dan Benar
Banyak di antara para pelajar di tingkat sekolah SMK yang juga kadangkala masih kesulitan didalam menyolder. Bahkan bagi mereka yang mengambil jurusan Listrik Atau elektronika kadangkala juga tidak cukup cekatan di dalam menyolder. Mereka kadang kala tidak cukup memahami dengan sebaik-baiknya bahwa kegiatan menyolder adalah kegiatan yang perlu untuk dipelajari dan dipraktekkan Supaya benar-benar paham teknik menyolder yang baik.
Menyolder merupakan sebuah pekerjaan yang mudah dilakukan namun cara menyolder kabel yang baik dan benar tidak bisa dikerjakan oleh semua orang.
Menyolder merupakan pekerjaan yang mudah dikarenakan mereka hanya pernah melihat saja namun tidak pernah mengerjakannya sendiri. bagi kita yang masih baru belajar dan mulai melakukan aktivitas menyolder kabel, maka tampaklah bahwa pekerjaan menyolder merupakan hal yang cukup sulit untuk dikerjakan.
Soldering (proses menyolder) didefinisikan dengan “menggabungkan beberapa logam (metal) secara difusi yang salah satunya mempunyai titik cair yang relatif berbeda”. Dengan kata lain, kita bisa menggabungkan dua atau lebih benda kerja (metal) dimana salah satunya mempunyai titik cair relatif lebih rendah, sehingga metal yang memiliki titik cair paling rendah akan lebih dulu mencair. Ketika proses penyolderan (pemanasan) di hentikan, maka logam yang mencair tesebut akan kembali membeku dan menggabungkan secara bersama-sama metal yang lain. Proses menyolder biasanya diaplikasikan pada peralatan elektronik untuk menempelkan/menggabungkan komponen elektronika pada papan circuit (PCB).
- Proses Penyolderan
* Bersihkan PCB dari kotoran atau minyak dengan menggunakan kain wol dan thinner atau menggunakan alat pembersih yang lain. Hindarkan alat pembersih yang bisa menyebabkan korosi pada PCB maupun jalur-jalur yang ada pada PCB
* Bersihkan komponen-komponen elektronika yang akan di solder, terutama bagian yang akan di solder (kaki-kakinya) dengan menggunakan kain atau ampelas.
* Panaskan solder sampai solder tersebut mampu mencairkan tinol
* Pasang komponen yang akan di solder pada PCB kemudian lakukan penyolderan. Jangan memasang komponen sekaligus tetapi bertahap satu persatu (pasang satu komponen, terus lakukan penyolderan kemudian dipotong kaki-kakinya, setelah selesai baru pasang lagi komponen yang lainnya). Dahulukan menyolder komponen yang paling tahan terhadap panas.. Untuk komponen seperti IC, usahakan jangan menyolder secara langsung ke PCB karena panas akibat penyolderan bisa merusaknya, tetapi gunakan socket/dudukan untuk memasangnya. Socket digunakan untuk menjaga supaya IC tidak terkena panas pada waktu menyolder, selain itu juga untuk mempermudah penggantian bila IC-nya rusak karena IC termasuk komponen yang paling sering mengalami kerusakan.
Cara pemasangan komponen pada PCB
yaitu dengan cara menacapkan kaki-kaki komponen tersebut pada lobang yang sudah disediakan pada PCB. Setelah di tancapkan, bengkokkan kakinya + 45o supaya komponen tersebut tidak terlepas dan untuk mempermudah pada waktu menyoldernya.
Solderan yang baik adalah solderan yang berbentuk gunung dengan ketinggian+ 0,75 mm
- Pemeriksaan
Setelah semua komponen di solder, proses terakhir adalah memeriksa jangan sampai ada solderan yang kurang baik atau komponen yang rusak akibat panas dari solder. Juga memerika jalur-jalur yang ada pada PCB jangan sampai ada yang rusak atau saling berhubungan akibat lelehan tinol yang akan mengakibatkan hubungan pendek
Pelapisan, Proses terakhir setelah semua proses di atas selesai adalah memberi lapisan terutama pada bagian bawah PCB yang ada soldernya dengan bahan yang bersifat isolator, misalnya cat/vernish. Hal ini dilakukan supaya rangkaian tadi terhindar dari korosi akibat oksidasi.
Setelah kita mengetahui apa saja komponen-komponen elektronika dan cara menguji komponen-komponen tersebut, tentunya tahap berikutnya adalah meletakan komponen-komponen tersebut pada PCB ( Printed Circuit Board).
Maka dari itu kita harus mengetahui cara menyolder yang baik dan benar. Berikut merupakan cara menyolder yang baik dan benar, semoga bermanfaat.
A. Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan pada waktu menyolder, diantaranya :
* Timah solder/Tinol (metal yang mempunyai titik cair cukup rendah sehingga mudah mencair);
* Multitester/Multimeter (digunakan untuk memeriksa komponen sebelum disolder);
* Penjepit/tang (digunakan untuk menjepit kaki komponen elektronika yang akan di solder, sehingga komponen tersebut mudah dipasang dan tidak terlalu panas karena sebagian panas akan disalurkan pada penjepit);
* Penghisap solder (digunakan untuk membersihkan tinol baik yang ada pada PCB maupun komponen, juga digunakan untuk mempermudah waktu mencabut komponen dari PCB);
* Dudukan solder (digunakan untuk menyimpan solder yang panas ketika sedang tidak digunakan).
B. Keselamatan Kerja
* Gunakan kacamata polycarbonate atau yang sejenis untuk melindungi mata dari asap solder
* Jangan pernah menyentuh elemen pemanas atau ujung dari solder
* Selalu kembalikan solder pada stand soder setelah digunakan atau ketika tidak digunakan
* Lakukan penyolderan pada area yang cukup ventilasi
* Cuci tangan ketika selesai mengerjakan penyolderan
C. Persiapan Penyolderan
* Dipasaran terdapat solder yang mempunyai rentang daya antara 15 watt s/d 40 watt. Semakin besar tegangannya, solder tersebut akan semakin panas. Dalam pemilihan solder yang harus kita perhatikan adalah benda kerja yang akan di solder. Untuk menyolder komponen elektronika dianjurkan menggunakan solder yang berkekuatan 30 watt, supaya tidak terlalu panas yang menyebabkan komponen yang disolder menjadi rusak.
* Periksa PCB dan komponen elektronika yang akan di solder. Pastikan bahwa komponen-komponen tersebut bisa berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
D. Proses Penyolderan
Jika hal diatas sudah dipahami dan dipersiapkan maka mari lanjutkan pada tahap penyolderan. Perhatikan dengan seksama tahapan dibawah ini dan hal-hal yang harus dilakukan selama tahap penyolderan.
1. Bersihkan PCB dan Kaki Komponen
Bersihkan bagian-bagian yang akan disolder baik itu PCB maupun kaki komponen elektronika dengan ampelas halus atau pisau sehingga lapisan-lapisan cat, gemuk atau oksida tersingkirkan. Bila menggunakan kawat montase berisolasi (misal; kawat email) maka kelupaslah dulu isolasinya sepanjang 6-7mm kemudian ujung kawat dilapis dengan timah.
2. Memasukan Komponen Elektronika pada PCB
Kawat kaki komponen dimasukan pada lubang PCB dan bengkokan dengan tang sehingga terdapat pengait mekanis untuk menjaga posisi komponen. Ujung kawat yang berdiameter besar harus dipasang sedemikian rupa sehingga penyolderan dapat dilakukan dengan baik.
3. Mengatur Posisi PCB
Aturlah posisi PCB dan titik solderan sehingga cairan timah dapat mengalir sendiri ke titik yang diinginkan dengan bantuan gravitasi bumi.
4. Memanaskan PCB dan Kaki Komponen
Letakan bagian datar dari ujung solder ke sisi yang lebar pada PCB sehingga penyaluran panas terjadi melalui permukaan yang paling luas.
5. Menambahkan Timah pada Titik Solderan
Berikan timah pada titik solderan dan usahakan lapisan kolophonium lebih dulu mencair baru kemudian timah. Jumlah timah yang dilebur pada titik solderan tidaklah harus memenuhi lingkaran pad PCB.
6. Menarik Timah Solder
Setelah jumlah timah yang meleleh dirasa cukup, singkirkan timah dari titik solderan. Tahan ujung solder pada titik solderan sampai timah meresap pada semua bagian solderan. Setelah itu tarik ujung solder dari titik solderan dan biarkan beberapa saat untuk proses pendinginan.
7. Mendinginkan Titik Solderan
Selama pendinginan, titik penyolderan tidak boleh terguncang untuk menghindari penyolderan dingin. Penyolderan dingin dapat dilihat dari permukaan timah pada titik solderan yang menjadi buram.
8. Perhatikan
Untuk menyolder komponen semikonduktor gunakanlah solder yang panas dan lakukan dengan cepat. Hindari menggunakan solder yang dingin yang justru membuat proses penyolderan menjadi lebih lama kecuali dalam kondisi tertentu yang mengharuskan menggunakan solder yang lebih dingin.

Keterangan foto tidak tersedia.


Perangkat Lunak Komputer

Perangkat Lunak Komputer

Secara umum, fungsi dari perangkat lunak adalah menjembatani antara pengguna komputer dengan perangkat keras (hardware). Perangkat lunak ini berisikan kode-kode program yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman.
Kode-kode itu merupakan kumpulan perintah atau instruksi untuk menjalankan tugas tertentu sesuai dengan keinginan pengguna. Untuk menambah pemahaman Anad, dibawah ini merupakan macam-macam perangkat lunak beserta penjelasannya.

1. Perangkat Lunak Sistem OperasiPerangkat Lunak Komputer sistem operasi

Perangkat lunak sistem operasi atau operating system (OS) merupakan piranti dasar yang ada didalam suatu komputer sebelum adanya perangkat lunak yang lain. Peran dari perangkat ini adalah untuk mengendalikan, mengontrol atau memberikan koneksi antar perangkat keras komputer untuk dapat bekerja sama.
Ada beberapa contoh perangkat lunak yang termasuk kategori sistem operasi, diantaranya Windows, Linux, Mac, Android dan masih banyak lagi. Setiap sistem operasi memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Seperti Windows yang menjadi sistem operasi primadona dikalangan masyarakat. Hal itu dikarenakan desainnya yang user friendly dan mudah digunakan di berbagai perangkat komputer yang beredar di pasaran.

2. Perangkat Lunak Pengolah Kataperangkat lunak pengolah kata

Perangkat lunak pengolah kata atau disebut word processing merupakan perangkat lunak yang berhubungan dengan pembuatan dokumen, penyuntingan ataupun penyusunan dokumen. Hasil yang diperoleh dari perangkat ini berupa dokumen seperti surat lamaran kerja, proposal, naskah pidato dan sebagainya. Walaupun dikatakan sebagai pengolah kata, perangkat ini juga dapat menyajikan data dalam bentuk grafik, gambar, tabel dan lainnya.
Sejarah dikembangkannya perangkat pengolah kata ini didasari atas keresahan pengguna yang masih menggunakan mesin ketika manual untuk membuat suatu dokumen. Perkembangannya dimulai ketika dibuatnya perangkat pengolah kata berbasis grafik yang dikenal dengan bravos.
Saat ini, sudah banyak bermunculan jenis perangkat pengolah kata seperti Microsoft Word, Open Office Writer, LibreOffice, Lotus World, WordPerfect dan lainnya. Berbagai perangkat ini banyak digunakan dalam bidang kehidupan manusia, seperti bidang ekonomi, pendidikan, keuangan, sosial dan lainnya.

3. Perangkat Lunak Pengolah Angkaperangkat lunak pengolah angka

Sesuai dengan namanya, perangkat lunak pengolah angka berkaitan dengan pemrosesan data dalam bentuk angka. Beberapa proses yang bisa dilakukan perangkat ini seperti membuat tabel, melakukan pengolahan data dalam bentuk grafik, melakukan perhitungan dan menyimpan data bentuk angka tersebut. Contoh perangkat lunak pengolah angka antara lain Microsoft Excel, KSpread, Open Office Calc, Star Office dan lainnya.

4. Perangkat Lunak Pengolah DataPerangkat Lunak Komputer pengolah data

Perangkat lunak pengolah data merupakan jenis perangkat lunak yang berhubungan dengan pengelolaan data dalam jumlah yang cukup besar (database). Dengan menggunakan perangkat ini, kita dapat membuat data, menyunting, menyeleksi data dengan kriteria tertentu serta membuat laporan. Beberapa contoh perangkat lunak pengolah data seperti Microsoft Access, Foxbase, SPSS, MySQL, dBase dan lainnya.

5. Perangkat Lunak Presentasiperangkat lunak presentasi

Perangkat lunak presentasi merupakan perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan file yang biasa digunakan ketika melakukan presentasi. Fungsi perangkat ini adalah membantu Anda dalam menyampaikan ide atau gagasan menggunakan tampilan yang menarik dan interaktif.
Dengan menggunakan program presentasi in, kita dapat memasukkan objek seperti gambar, video dan suara. Ada beberapa contoh perangkat lunak presentasi antara lain : Microsoft PowerPoint, Open Office Impress, KPresenter, iWork KeyNote, Macromedia Authorware dan lain-lain.

6. Perangkat Lunak Pengolah Gambarperangkat lunak pengolah gambar

Perangkat lunak pengolah gambar merupakan perangkat lunak yang berhubungan dengan desain grafis. Perangkat ini digunakan untuk membuat, mengolah dan melakukan penyuntingan pada gambar.
Biasanya, program ini digunakan dalam bidang pemasaran dan perikalanan. Beberapa contoh perangkat yang termasuk dalam pengolah gambar adalah Corel Draw, Adobe Photoshop, Adobe Ilustrator, Freehand dan masih banyak lagi.

7. Perangkat Lunak Browserperangkat lunak browser

Perangkat lunak browser merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk membantu kita menjelajahi atau mengakses informasi melalui web. Selain itu, perangkat ini menyediakan layanan search engine yang memudahkan oengguna dalam melakukan pencarian data dengan mengetikkan kata kunci pada kolom pencarian yang disediakan.
Terdapat beberapa contoh browser yang sering digunakan para pengguna internet antara lain : Mozilla, Chrome, Safari, Internet Explorer dan Opera.

8. Perangkat Lunak Desain Grafisperangkat lunak desain grafis

Dari namanya saja, kita sudah mengetahui bahwa perangkat ini digunakan dalam bidang desain grafis. Fungsi dari perangkat desain grafis ini adalah sebagai bentuk komunikasi visual dalam menyampaikan informasi secara interaktif. Contoh perangkat lunak desain grafis seperti Photo Scape, Adobe Indesign, Adobe Frame Maker, Picture Manager dan sebagainya.

9. Perangkat Lunak Jaringan KomputerPerangkat Lunak Komputer jaringan komputer

Perangkat lunak jaringan komputer merupakan jenis perangkat yang dirancang untuk membantu perangkat keras komputer dalam menjalankan fungsinya dengan baik. Selain itu, perangkat ini dikembangkan untuk mengelola, mengawasi dan melakukan pemeliharaan jaringan komputer. Tujuannya adalah agar komputer dapat terhubung dengan komputer lainnya.
Terdapat beberapa contoh perangkat lunak jaringan komputer seperti Microsoft Network Monitor, Angry IP Scanner, OpenNMS, Wireshark dan lainnya.